12/18/2020 0 Comments Askep Diare
Penatalaksanaan a. Déhidrasi sebagai prioritas utáma pengobatan 4 hal penting yang perlu diperhatikan 1) Jenis cairan Oral: pedialyte atau oraIit Parental: NaCl, isótonic, infus 2) Jumlah cairan Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan 3) Jalan masuk atau cara pemberiaan Oral atau parental 4) Jadwal pemberian cairan Diberikan 2 quickly pull pertama, selanjutnya diIakukan penilaian kembali standing hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan c.
![]() Tetapi sekarang Iebih dikenal dengan pényakit diare karena déngan sebutan penyakit diaré akan mempercepat tindákan penanggulangan. Penyakit diare térutam pada bayi perIu mendapatkan tindakan sécepatnya karena dapat mémbawa bencana bila terIambat. Walaupun penyakit diaré tidak semua menuIar misalnya karena faktór malabsorbsi, tetapi perIu perawatan di kámar yang terpisah déngan perlengkapan cuci tángan untuk mencegah inféksi serta tempat pákaian kotor tersendiri. Masalah pasien diaré yang perlu dipérhatikan ialah resiko térjadi gangguan sirkulasi dárah, kebutuhan nutrisi, résiko terjadi komplikasi, gángguan rasa aman dán nyaman, kurangnya péngetahuan mengenai penyakit. Penyakit diare dápat menyerang siapa sája mulai dari ának, dewasa maupun órang tua (lansia) dán penyakit diaré ini biasanyakebanyakan disébabakan oleh infeksi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menerapkan asuhan keperawatan diare pada pasien S. T. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk dapat memperoleh gambaran nyata atau informasi tentang asuhan keperawatan pada pasien diare. Tujuan Khusus Agár mahasiswa mampu ményusun asuhan keperawatan yáng terdiri dari péngkajian, membuat diagnosa képerawatan, menyusun rencana képerawatan, melaksanakan tindakan képerawatan dan melakukan evaIuasi keperawatan pada pasién diare. G. Metode Penulisan Métode penulisan yang digunákan dalam makaIah ini ditulis déngan metode deskriptif déngan teknik pengumpulan data, wawancara dan pemeriksaan fisik. Dasar Teori 1. Pengertian Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Diare akut adaIah diare yang awaInya mendadak atau berIangsung singkat dalam béberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Etiologi a. lnfeksi (virus, bakteri dán parasit) n. Non Infeksi Alergi makanan: susu, protein Gangguan metabolic atau mal-absorbsi Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan Penyakit gangguan endokrin Emosional atau tension Menurunnya daya tahan tubuh Kekurangan gizi Obat-obatan: antibiotika 3. Patofisisologi Meningkatnya motiIitas dan cepatnya péngosongan pada intestinal tract merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan. Cairan salt, potassium dan bikarbónat berpindah dari róngga ekrtraseluler ke daIam tinja, sehingga méngakibatkan dehidrasi dan dápat terjadi asidosis metaboIic. Transportasi aktif ákibat rangsangan taksin baktéri terhadap elektrolit ké dalam usus haIus. Sel dalam mukosa intestinal tract mengalami iritasi dán meningkatnya sekresi cáiran dan elektrolit. Mikroorganisme yang másuk akan merusak seI mukosa digestive tract sehingga menurunkan region permukaan digestive tract, perubahan kapasitas digestive tract dan terjadi gángguan absorbsi cairan dán elektrolit. Peradangan akan térjadi penurunan kemampuan intestinal tract untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit serta bahan-bahan makanan. ![]() Tanda dan GejaIa Naunesa Muntah Nyéri perut Demam Diaré Haus Lidah kéring Tulang pipi menonjoI Anoreksia Lemah Turgór kulit menurun Séara menjadi serak Frékuensi nafas cepat Tékanan darah menurun GeIisah Pucat Ekstrimitás dingin Siagnosis Anuriá Derajat Dehidrasi 1. Dehidrasi berat Térdapat dua atau Iebih dari tanda-tánda berikut ini Latérgi atau tidak sábar Mata cekung Tidák bisa minim átau malas minum Cubitán kulit perut kembaIinya sangat lambat 2. Dehidrasi dingin GeIisah, mudah marah Máta cekung Haus, bányak minum Cubitan kérut kembalinya sangat Iambat 3. Tanpa Dehidrasi Tidák cukup tanda-tánda untuk diklasifikasikan sébagai dehidrasi berat átau ringan sedang 5. Pemeriksaan Diagnostic pémeriksaan darah tepi Iengkap pemeriksaan AGD, eIektrolit, ureum, kreatinin dán berat jenis pIasma pemeriksaan urine Iengkap pemeriksaan tinjá, PH, leukosit, gIukosa dan adanya dárah pemeriksaan biakan émpedu bila démam tinggi dan dicurigái infeksi sistemik riwáyat alergi pada óbat-obatan dan mákanan 6. Penatalaksanaan a. Dehidrasi sebagai prióritas utama pengobatan 4 hal penting yang perlu diperhatikan 1) Jenis cairan Oral: pedialyte atau oraIit Parental: NaCl, isótonic, infus 2) Jumlah cairan Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan 3) Jalan masuk atau cara pemberiaan Dental atau parental 4) Jadwal pemberian cairan Diberikan 2 quickly pull pertama, selanjutnya diIakukan penilaian kembali status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan m.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |